Makan dan minum sambil berdiri memang sebenarnya kurang sopan.

Disamping itu makan dan minum dalam keadaan berdiri bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan.

Kebiasaan minum sambil berdiri itu bisa berakbiat terjadinya gangguan pada ginjal dan saluran air kencing.

Selama ini mungkin kita pernah minum sambil berdiri sesekali, atau mungkin sering. Untuk itu, jika sebelumnya Anda sering minum sambil berdiri, maka mulai sekarang biasakan dalam keadaan duduk.

Karena minum air, apapun jenisnya, dilakukan sambil berdiri memberikan berbagai macam bahaya.

[FAKTA ILMIAH] Mengapa Tidak Boleh Makan & Minum Sambil Berdiri?

Untuk itu, dalam kondisi sehaus apapun, tetap biasakan dilakukan sambil duduk, agar nantinya memberikan manfaat positif untuk tubuh.

Mengakibatkan gangguan organ ginjal yang parah
Secara medis, tubuh ini terdapat jaringan filter / penyaring (sfringer), yang merupakan suatu rangkaian struktur maskuler yang bisa membuka dan menutup.

Ketika kita mengkonsumsi air, maka di dalam tubuh nantinya disaring lalu disalurkan pada pos-pos penyaringan di organ ginjal.

Organ untuk menyaring air ini yang akan aktif ketika minum air sambil duduk, dan alat filter kembali tidak aktif ketika dalam posisi tubuh berdiri.

Dengan begitu, coba bayangkan jika minum sambil berdiri! Berakibat air akan langsung masuk ke kantung kemih tanpa melalui proses penyaringan yang seharusnya.

Kondisi air yang langsung menuju kandung kemih, jika terjadi dalam jangka panjang, mengakibatkan terjadinya pengendapan di saluran ureter, yang memberikan resiko gangguan organ ginjal yang sangat buruk.

Sehingga perlu diingat, bahwa sfringer (alat penyaring di dalam tubuh) hanya bekerja ketika dalam posisi  duduk.

Efek jangka penjang berupa pengendapan di saluran ureter ini, yang menimbulkan banyak limbah-limbah masuk dan tersisa di ureter, yang meningkatkan resiko terkena penyakit kristal ginjal, yang merupakan penyakit berbahaya.

Masalah kristal / batu ginjal juga dipicu karena di dalam urin terdapat zat-zat pembentuk kristal seperti kalsium, oksalat, dan asam urat, sedangkan jumlah cairan di dalam urin sedikit, sehingga tidak mampu untuk melarutkan “kristal” tersebut.

Konsentrasi yang tinggi karena kristal-kristal itu yang mengendap dan saling menempel, hingga akhirnya benar-benar terbentuk batu ginjal yang lebih besar.

Jika mengalami masalah kristal ginjal maka perbanyak minum air putih, lalu minum dalam posisi duduk.

Untuk masalah kristal asam urat, maka hindari makanan yang tinggi asam urat, seperti ekstrak daging, melinjo dan bahan olahannya dari melinjo seperti emping dll, dan hindari makanan seafood.

Untuk yang mengalami masalah kristal calsium oksalat pada ginjal, maka hindari (batasi) konsumsi susu, tahu dan tempe. Serta hindari konsumsi sayuran bayam, alkohol atau bir, ikan sarden dan coklat.

Minum sambil berdiri mengakibatkan otot tegang
Saat berdiri tubuh sebenarnya dalam kondisi cukup tegang, dimana setiap organ keseimbangan dalam pusat saraf akan aktif untuk bekerja keras dalam mempertahankan semua otot tubuh agar tetap bisa tegak berdiri.

Sehingga makan dan minum dalam posisi berdiri, ini membuat kita tidak bisa mencapai ketenangan. Dimana ketenangan (tubuh rileks) menjadi hal penting ketika makan dan minum, agar bisa memperoleh manfaat nutrisi optimal dari makanan atau minuman yang dikonsumsi.

Ketenangan dan tubuh yang rileks hanya bisa dilakukan dengan baik ketika dalam posisi duduk, syaraf dalam kondisi yang tenang dan tidak tegang. Hal ini berguna untuk kerja sistem pencernaan yang baik dalam menerima makanan ataupun minuman.

Minum sambil berdiri berakibat buruk pada syaraf
Makanan atau minuman yang dikonsumsi dalam posisi berdiri, menimbulkan terjadinya refleksi saraf yang dilakukan oleh reaksi saraf kelana yang banyak tersebar di lapisan endotel yang mengelilingi usus.

Jika refleksi tersebut terjadi secara keras dan tiba-tiba, beresiko mengakibatkan tidak berfungsinya saraf yang cukup parah. Hingga yang sangat buruk adalah mematikan detak jantung, pingsan bahkan mati mendadak.

Sakit perut
Saat minum sambil berdiri, tenggorokan mengalami penyempitan dan berkerut, kondisi ini mempersulit makanan untuk digiling hancur dengan lancar pada jaringan pencernaan. Akibatnya, beresiko menimbulkan rasa nyeri pada bagian perut.

Keseimbangan tubuh terganggu
Minum sambil berdiri mengakibatkan jaringan organ pada saraf pusat tertekan, sehingga dipaksa untuk terus bekerja keras guna menstabilkan kondisi tubuh yang dalam keadaan yang tegang (kondisi tubuh yang tegang ini jarang disadari).

Hal itu menyebabkan saraf-saraf tubuh menjadi stres dan memicu munculnya disfungsi saraf.

Perut kembung
Kebiasaan minum sambil berdiri menyebabkan air langsung masuk ke dalam tubuh tanpa melewati dinding usus dengan baik, sehingga mengalir terlalu cepat. Kondisi ini menyebabkan tubuh rentan mengalami perut kembung, rasa tidak nyaman di perut, mual hingga muntah.

Merusak organ usus
Organ usus bisa melar bahkan mengalami penurunan, kondisi ini cukup mengerikan yang bisa terjadi akibat cairan dan makanan yang masuk ke dalam tubuh terjatuh dengan sangat keras dan menabrak ke arah usus.

Kondisi seperti ini jika sering terjadi mengakibatkan usus lama kelamaan akan menjadi melar, sehingga fungsinya menjadi terganggu / tidak maksimal.

Selain itu, makan dan minum sambil berdiri mengakibatkan asam lambung meningkat ke saluran esofagus dan membuat iritasi pada kerongkongan.

Konsumsi makanan dan minuman sambil duduk akan membuat dinding usus bekerja secara lebih perlahan dan lembut. Makanan dan minuman yang dikonsumsi nantinya bisa diserap dengan sempurna. Sehingga sangat baik bagi kesehatan tubuh.

loading...

Resiko kerusakan lambung
Pada sebuah laman situs tanya jawab Quora.com membahas tentang “Apakah air minum sambil berdiri berbahaya bagi kesehatan?”

Seorang user bernama Davis Daniel menjawab bahwa minum air sambul berdiri bisa menyebabkan kerusakan lambung. Ketika kita berdiri dan minum air, air mengalir dengan cepat dan dalam volume besar turun hingga ke dinding perut yang berada di bawah.

Turunnya air dalam jumlah banyak dan cepat ini beresiko merusak dinding lambung dan organ-organ di dekatnya. Jika hal ini terjadi dalam jangka panjang beresiko mengganggu sistem pencernaan, gangguan organ jantung dan ginjal.

Resiko penyait arthritis
Davis Daniel di laman Quora juga menyebutkan dampak minum sambil berdiri beresiko pada arthritis, minum air sambil berdiri dapat mengganggu keseimbangan cairan tubuh lainnya.

Yang pada akhirnya juga mempengaruhi daerah sendi, dan menyebabkan kekurangan cairan yag dibutuhkan oleh sendi. Hal ini menyebabkan nyeri sendi yang dikenal sebagai arthritis.

Menyebabkan luka lambung
Sering makan dan minum secara berdiri akan membahayakan dinding usus, yang beresiko luka pada lambung.

Para dokter menjelaskan bahwa luka pada lambung sekitar 95% terjadi pada bagian-bagian tubuh yang sering mengalami berbenturan dengan makanan atau minuman yang masuk.

Manfaat minum dalam posisi duduk juga membuat rasa haus lebih cepat hilang dibandingkan jika minum sambil berdiri.

Pingsan atau mati mendadak
Dr. Al-rawi menjelaskan bahayanya konsumsi makanan dan minuman sambil berdiri, berdampak buruk pada refleksi saraf, akibat yang ditimbulkan dari reaksi saraf kelana (saraf otak kesepuluh), saraf ini tersebar pada lapisan endotel yang mengelilingi usus.

Refleksi apabila terjadi sangat keras bisa menyebabkan tidak berfungsinya saraf (Vagal Inhibition) yang cukup parah, bisa menganggu detak jantung hingga secara umum berdampak buruk pada organ jantung, yang bisa menyebabkan pingsan bahkan yang teburuk yaitu mati mendadak.

Minum sambil berdiri dalam pandangan Islam
Islam sangat mengatur segala aspek kehidupuan manusia, termasuk dalam hal makan dan minum, beberapa aturan dalam Islam mengnai makan dan mnium yaitu mencuci tangan hingga bersih sebelum makan, makan dengan tangan kanan, tidak makan berlebihan, dan tidak makan sambil berdiri.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam besabda:

عن أنس – رضي الله عنه – ، عن النبيِّ – صلى الله عليه وسلم – : أنه نَهى أن يَشْرَبَ الرَّجُلُ قَائِماً . قَالَ قتادة : فَقُلْنَا لأَنَسٍ : فالأَكْلُ ؟ قَالَ :

ذَلِكَ أَشَرُّ – أَوْ أخْبَثُ – رواه مسلم

Dari Anas radhiyallahu anhu dari Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam,  “Sesungguhnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam melarang seseorang untuk minum berdiri.”

Qatadah (seorang tabi’in) berkata, “Kami bertanya kepada Anas, ‘Bagaimana dengan makan sambil berdiri?’ Anas menjawab, ‘Yang demikian itu lebih jelek dan lebih buruk.’” (HR. Muslim dan Tirmidzi)

Hadis shahih lainnya menyebutkan (yang artinya),
“Jangan kalian minum sambil berdiri,  jika kalian lupa, maka hendaknya ia muntahkan.” (HR. Muslim).

Larangan makan dan minum sambil berdiri tersebut bukan tanpa alasan. Ada hikmah yang terkandung dalam larangan tersebut serta penjelasan ilmiah yang menguatkannya.

Spesialis Saraf RS PKU Muhammadiyah Bantul, dr Ana Budi Rahayu, SpS menjelaskan bahwa aturan makan dalam agama Islam memiliki  hikmah tersendiri.

Makan sambil berdiri, menyebabkan terjadinya reflux asam lambung, asam lambung akan naik ke esofagus dan membuat sel-sel kerongkongan mengalami iritasi. Hal ini disibabkan kondisi pH asam lambung yang tinggi.

Gejalanya berupa rasa panas terbakar di bagian dada (di negeri barat istilahnya yaitu heartburn). dr Ana Budi Rahayu juga menjelaskan kebiasaan makan minum sambil berdiri ini (yang mengakibatkan iritasi sel-sel kerongkongan) lama-kelamaan akan berakumulasi dan menyebabkan kanker saluran esofagus.

Dr. Abdurrazzaq Al-Kailani berkata bahwa minum dan makan dalam posisi duduk lebih sehat, lebih selamat dan lebih sopan. Lebih sehat karena minuman dan makanan yang dikonsumsi  berjalan pada dinding usus secara perlahan dan lembut.

Adapun minum sambil berdiri, berakibat jatuhnya cairan dengan sangat keras dan mengagetkan ke dasar usus, karena terjadinya tabrakkan yang keras. Hal lebih buruk lagi yaitu makan sambil berjalan, yang jelas-jelas tidak sehat, tidak sopan dan tidak etis.

Para ulama Islam sudah menegaskan bahwa minum sambil duduk jauh lebih utama dibandingkan minum sambil berdiri.

Ulama sekaligus ahli kesehatan, Ibnul Qoyyim menjelaskan akibat buruk minum sambil berdiri yaitu tidak memberikan kesegaran tubuh secara optimal, air masuk ke dalam tubuh terlalu cepat turun ke organ tubuh bagian bawah....

...Sehingga air yang dikonsumsi tidak tertampung dengan baik di dalam lambung, yang nantinya diperlukan untuk dipompa oleh jantung disebarkan ke seluruh organ tubuh.

Sehingga penyebaran air ke organ-organ seluruh tubuh tidak maksimal. Padahal, para ahli kesehatan sudah menjelaskan bahwa 70% tubuh manusia terdiri dari zat cair.

Setelah mengetahui tentang tidak baiknya konsumsi makanan dan minuman sambil berdiri karena tidak sehat, maka mulai dari sekarang biasakan untuk makan dan minum dalam posisi duduk.

Kita minum dalam posisi berdiri jika memang keaadan darurat saja, tetapi jika bisa dilakukan dalam posisi duduk maka harus dilakukan.

Ingat! Makan dan minum sambil berdiri jika memang sulit untuk mencari tempat duduk.

Fatwa Ulama
Dikutip dari laman Rumaysho.com dan Binbaz.org.sa, bahwa Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz rahimahullah, mufti kerajaan Arab Saudi di masa lampau, penah ditanya seseorang:

“Sebagian hadits nabawiyah menjelaskan larangan makan dan minum sambil berdiri. Sebagian hadits lain memberikan keluasan untuk makan dan minum sambil berdiri. Apakah ini berarti kita tidak boleh makan dan minum sambil berdiri? Atau kita harus makan dan minum sambil duduk? Hadits mana yang lebih baik untuk diikuti?”

Syaikh ‘Abdul ‘Aziz menjawab, “Hadits-hadits yang membicarakan masalah ini shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yaitu melarang minum sambil berdiri, dan makan semisal itu.

Ada pula hadits dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menunjukkan beliau minum sambil berdiri.  Masalah ini ada kelonggaran dan hadits yang membicarakan itu semua shahih, walhamdulillah.

Sedangkan larangan yang ada menunjukkan makruh. Jika seseorang butuh makan sambil berdiri atau minum dengan berdiri, maka tidaklah masalah.

Ada hadits shahih yang menunjukkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam minum sambil duduk dan berdiri. Jadi sekali lagi jika butuh, maka tidaklah masalah makan dan minum sambil berdiri. Namun jika dilakukan sambil duduk, itu yang lebih utama.

Ada hadits yang menjelaskan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam minum air zam-zam sambil berdiri. Ada pula hadits dari ‘Ali radhiyallahu ‘anhu yang menjelaskan Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam minum sambil berdiri dan duduk.

Intinya, masalah ini ada kelonggaran. Namun jika minum dan makan sambil duduk, itu yang lebih baik. Jika minum sambil berdiri tidaklah masalah, begitu pula makan sambil berdiri sah-sah saja.

Cara menghentikan kebiasaan minum sambil berdiri:
  1. Berusaha mengubah gaya hidup yang “buruk” tersebut, mulai biasakan diri agar minum sambil duduk, kecuali jika memang tidak menemui tempat duduk.
  2. Kalau bisa minum terlebih dahulu sebelum keluar, sehingga Anda terhindar dari kondisi yang mengharuskan anda berdiri seperti saat acara pesta dan lainnya.
  3. Ketika sedang duduk jangan terlalu banyak minum yang manis-manis, agar ketika sedang berdiri Anda tidak mudah merasa haus.
  4. Jika memang anda berada pada kondisi yang mengharuskan anda minum dalam posisi berdiri. Sebaiknya jangan mengkonsumsi terlalu banyak agar kesehatan pencernaan tetap terjaga.