Sakit pinggang bisa menyerang siapa saja, tapi biasanya orang dewasa dan para orang tua memiliki resiko lebih tinggi terkena sakit pinggang.
Tanda-tanda sakit pinggang yaitu munculnya rasa nyeri atau sakit yang disertai kesemutan di bagian tubuh sekitar pinggang, khususnya pada bagian tulang belakang.
Umumnya hal yang membuat timbulnya sakit pinggang adalah karena gaya hidup atau aktivitas sehari-hari yang ternyata tidak baik bagi kesehatan, seperti aktivitas yang mengharuskan untuk duduk dalam waktu yang lama, yang tanpa diseimbangi dengan melakukan olahraga rutin.
Terbatasnya pergerakan tulang belakang saat posisi duduk yang dalam waktu lama, bisa mengakibatkan perubahan postur tubuh, yang kemudian bisa menimbulkan sakit pinggang.
Demikian juga pekerjaan yang mengharuskan untuk sering mengangkat barang berat akan bisa menyebabkan timbulnya sakit pinggang.
Sakit Pinggang | Sumber gambar: Spineuniverse.com |
Sakit pinggang memiliki 3 tingkatan, yang pertama jenis sakit pinggang yang paling ringan hanya dirasakan selama beberapa hari saja.
Kedua adalah jenis sakit pinggang sub-akut yang dialami selama 4-12 minggu. Adapun yang ketiga adalah jenis sakit pinggang kronis, yang terjadi selama 12 minggu.
Adapun hal yang membuat lamanya durasi rasa sakit yaitu ditentukan dari intensitas cedera atau penyebab sakit pinggangnya.
Gejala yang biasanya dirasakan oleh orang yang mengalami sakit pinggang adalah timbulnya rasa nyeri, terkadang rasa sakit bisa menusuk, bahkan bisa membuat terjadinya mati rasa.
Umumnya sakit pinggang bisa pulih dengan hanya melakukan perawatan di rumah saja. Mungkin penderita perlu melakukan konsultasi pada dokter jika mengalami rasa sakit pinggang selama lebih dari 72 jam.
Selain itu disarankan untuk pergi ke dokter jika muncul gejala lainnya seperti tidak bisa menahan kemih, demam, kaki terasa lemas, diare, dan timbul rasa nyeri ketika batuk dan berkemih.
Penyebab Sakit Pinggang
Beberapa faktor atau penyebab timbulnya sakit pinggang yaitu karena obesitas (berat badan berlebih), gaya hidup yang kurang sehat, kurang melakukan aktivitas fisik, kondisi mental atau jiwa yang kurang baik, dan faktor kehamilan.
Kondisi medis tertentu bisa menyebabkan tingginya resiko sakit pinggang, yaitu osteoporisis, batu ginjal, fibromyalgia, tumor, peradangan sendi, aneurisma aorta, penyebaran kanker dari organ tubuh lainnya, dan endometriosis.
Penyakit osteoporosis merupakan penyakit yang menyerang bagian tulang, akibatnya tulang menjadi lemah dan rapuh sehingga tidak bisa berfungsi secara optimal, kondisi ini bisa menyebabkan timbulnya sakit pinggang.
Kondisi obesitas atau kelebihan berat badan bisa menyebabkan timbulnya sakit pinggang. Kondisi tubuh yang berat akan memberikan tekanan besar pada semua bagian otot tubuh dan persendian, dan hal ini juga termasuk bagian tulang belakang. Yang dampaknya adalah rasa nyeri pada bagian pinggang.
Seseorang yang mengalami penyakit ginjal bisa menimbulkan gejala berupa sakit pinggang. Untuk kasus gagal ginjal akut bisa menimbulkan gejala rasa sakit di bagian sekitar pinggang yang cukup parah.
Beberapa kelainan postur tubuh seperti skoliosis, kiposis dan lordosis bisa menyebabkan sakit pinggang yang berlarut-larut, yang bahkan dapat semakin parah jika dicueki atau tidak ditangani. Kondisi kelainan postur ini merupakan bawaan sejak lahir, hendaknya ditangani sedini mungkin.
Penyebab sakit pinggang bisa terjadi karena hal mekanis, yaitu terjadinya sakit pinggang akibat adanya pengikisan struktur dan kekuatan pada pinggang, berupa bagian sendi, otot, saraf, cakram, dan tulang. Penyebab mekanis ini sangat berkaitan dengan faktor usia.
Kondisi-kondisi yang menyebabkan timbulnya sakit pinggang secara mekanis:
- Kondisi perubahan struktur tulang, yang biasanya terjadi ketika seseorang mulai memasuki usia senja, dimana kondisi postur tubuh menurun kemampuannya. Perubahan struktur tulang ini akhirnya bisa memicu sakit pinggang.
- Keseleo pada pinggang, dimana terjadinya cedera yang menyebabkan adanya tekanan kuat pada otot atau tendon. Kondisinya seperti salah posisi duduk, mengangkat beban yang terlampau berat, terpeleset, dan lainnya.
- Mengalami kondisi spondylolisthesis, merupakan sebuah kondisi dimana salah satu atau beberapa ruas tulang belakang bergeser dan menekan saraf tulang belakang.
- Terjadinya pengikisan cakram tulang belakang. Dimana terjadinya penurunan kekuatan cakram tulang belakang dalam kemampuan untuk menunduk, menahan beban, dan aktivitas semacamnya, bisa memicu terjadinya sakit pada pinggang.
- Cedera cakram tulang belakang karena tubuh mengalami terpelintir atau jatuh, hal ini berpotensi menekan saraf tulang belakang, yang kemudian bisa menyebabkan munculnya rasa sakit seperti tertusuk pada bagian pinggang, bahkan rasa sakit bisa terasa hingga bagian kaki.
- Terjadinya kondisi stenosis spinal, yaitu adanya penekanan pada saraf sumsum tulang akibat penyempitan pada saluran saraf di tulang belakang. Kondisi ini bisa menimbulkan masalah berupa munculnya rasa lemas, kram, atau bahkan mati rasa, terutama ketika dalam posisi berdiri atau berjalan.
loading...
Jenis-jenis Sakit Pinggang
1. Sakit pinggang nonspesifik => Sakit pinggang tanpa penyebab yang jelas. Sakit pinggang akut termasuk dalam jenis ini. Adapun intensitas nyerinya mulai dari ringan hingga berat.
2. Sciatica => Sakit pinggang disebabkan oleh saraf tulang belakang yang rusak atau terjepit. Intensitasnya sub-akut hingga kronis. Rasa nyeri yang timbul seperti ditusuk atau mati rasa, yang dapat dirasakan dari pinggang sampai kaki.
3. Sindrom Cauda Equina => Jenis sakit pinggang ini jarang terjadi, tapi bisa sangat membahayakan. Kelainan ini bisa mengakibatkan saraf tulang punggung paling bawah tertekan, yang dampaknya akan menimbulkan rasa sakit pinggang yang hebat. Selain itu juga bisa menyebabkan masalah lain seperti masalah pada sistem kemih, anus mati rasa dan terganggunya fungsi kedua kali atau salah satu kaki.
Pengobatan Sakit Pinggang
Umumnya kasus sakit pinggang yang pernah terjadi bisa pulih dengan sendirinya tanpa perlu pergi ke dokter, terutama pada sakit pinggang yang masih berlangsung di bawah 72 jam.
Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi sakit pinggang yaitu dengan cara:
- Sesekali siapkan waktu utntuk bisa mandi dengan air hangat.
- Mengompresnya menggunakan air hangat dan dingin secara bergantian
- Mengistirahatkan pinggang diatas bantal
- Menggunakan obat seperti ibuprofen atau paracetamol, hal ini agar proses penghilangan rasa nyeri bisa semakin cepat.
Apabila sakit pinggang yang dialami terus menerus menimbulkan rasa sakit dan tidak kunjung mereda setelah 72 jam, maka sangat ditekankan untuk untuk pergi ke klinik atau rumah sakit, sehingga nantinya dokter akan memberikan pengobatan lebih lanjut dan tepat.
Biasanya dokter meresepkan obat untuk sakit pinggang berupa analgesik, antidepresan, antikejang, obat antiinflamasi nonsteroid (NSAIDs), ataupun obat pereda nyeri (bisa dalam dalam bentuk obat oles atau semprotan).
Adapin jika kondisi penyakitnya sudah kronis maka dokter kemungkinan akan memberikan suntikan kortikosteroid.
Krim Dan Koyo (Patch)
Sakit pinggang bisa diredakan atau dibuat ringan rasa sakitnya dengan mengoleskan krim atau menempelkan koyo pereda rasa nyeri pada bagian tubuh yang terasa sakit. Krim dan koyo pereda sakit umumnya dijual bebas, untuk jenis bahan-bahan yang bisa Anda lihat di kemasannya, yang berguna untuk meredakan nyeri pinggang yaitu:
1. Salisilat
Umumnya krim dan koyo pereda nyeri memliki kandungan bahan ini, yang berfungsi sebagai penghilang rasa saki. Saat terserap ke dalam kulit maka kandungan bahan salisilat langsung bekerja untuk meredakan rasa sakit.
2. Counterirritants
Kandungan bahan ini seperti mentol dan metil salisilat yang memberikan efek sensasi dingin atau panas pada kulit, sehingga fungsinya mampu mengalihkan perhatian penderita dari rasa sakit yang sedang dialami.
3. Capcaisin
Saat baru saja dioleskan, krim dan koyo yang berasal dari bahan kandungan capsaicin bisa menyebabkan munculnya sensasi rasa panas pada kulit atau bahkan rasa kesemutan. Manfaat penggunaannya yaitu mampu meredakan rasa sakit.
Krim dan koyo pereda nyeri disarankan digunakan karena memberikan manfaat yang cukup baik bagi penderita sakit pinggang ketika rasa nyeri menyerang. Krim pereda nyeri bisa digunakan dengan mudah dan juga terasa nyaman.
Penggunaan obat koyo tidak akan menyebabkan overdosis, hal itu karena bahan aktif yang dimasukan ke dalam koyo telah dihitung sesuai dosis yang aman bagi penggunanya.
loading...
Hal-hal Lainnya Yang Juga Penting Diketahui:
Hal-hal yang perlu Anda lakukan agar bisa mencegah sakit pinggang, yaitu:
1. Hindari tubuh terlalu lama dalam posisi bungkuk, terutama ketika duduk di depan komputer yang dimana tubuh sangat rentan membungkuk dalam waktu lama..
2. Jaga berat badan agar tidak kegemukan.
3. Lakukan secara rutin latihan peregangan otot, bisa 10 menit sampai 30 menit dalan sehari, tergantung mood dan kondisi.
4. Jangan mengangkat barang yang terlalu berat, karena berbahaya untuk pinggang.
Mulailah berusaha untuk tidak merokok, hal ini berguna agar kondisi tulang bisa selalu dalam keadaan sehat.
5. Konsumsi asupan nutrisi yang sehat dan tepat. Mulailah dari sekarang (jangan ditunda-tuda) untuk memperbaiki pola makanan.
6. Jangan lupa untuk melakukan relaksasi atau bersantai sejenak karena dapat mengurangi dan mengatasi sakit pinggang akibat ketegangan otot. Pikiran yang tegang dan kondisi psikis yang tidak baik menyebabkan otot tubuh menjadi tegang. Penelitian telah menemukan bahwa orang-orang yang berfikir positif bisa pulih lebih cepat dari penyakitnya.
7. Biasakan untuk sering meregangkan tubuh, jangan biarkan tubuh terlalu lama duduk di depan komputer, TV atau lainnya.
8. Buatlah posisi tidur dengan posisi menyamping (disarankan menyamping ke kanan) dengan posisi lutut agar melipat keatas, hal bertujuan untuk menurunkan tekanan pada bagian pinggang.
9. Atur segala perabotan agar sesuai dengan tinggi badan, hal ini untuk menghindari Anda dari melakukan posisi kurang baik seperti membungkuk dan sebagainya.
10. Pastikan Anda lebih suka berjalan daripada naik motor jika hanya pergi ke warung di dekar rumah. Hal itu karena terbiasa berjalan adalah salah satu cara terbaik untuk meredakan nyeri pinggang. Malas berjalan akan berdampak buruk bagi pinggang dan tubuh secara umum.
11. Gunakan penyangga ketika Anda tidak bisa menghindar dari duduk lama di kantor. Untuk mencegah terkena sakit pinggang maka bisa dengan memperbaiki posisi duduk menjadi tegak. Agar posisi duduk bisa selalu tegak maka gunakan penyangga tulang belakang yang berbentuk seperti bantalan punggung atau bisa juga dengan menegakkan kursi Anda.
12. Jangan berlebihan minum kopi, karena kandungan kafein yang dikonsumsi secara berlebihan bisa menekan kenlenjar adrenal keluar. Kelenjar adrenal merupakan kelenjar endokrin yang berada di atas ginjal. Disebabkan letaknya ada di area pinggang, maka ketika ginjal yang mengalami masalah maka bisa menjadi penyebab terjadinya sakit pinggang.
13. Bagi wanita, maka penting untuk tidak memakai sepatu hak tinggi, karena bisa berdampak buruk pada pinggang.
14. Jika ada waktu, sesekali Anda disarankan agar mandi air hangat. Air hangat bisa meredakan sakit pinggang dengan cara mengendurkan otot dan menjadikan otot rileks, selain itu juga membuat aliran darah menjadi lebih lancar.
Terapi dan Operasi
Ada beberapa jenis terapi sakit pinggang yang sudah ada dalam dunia kedokteran, yaitu:
1. Terapi fisik yang betujuan untuk meningkatkan kelenturan tubuh, menguatkan otot dan memperbaiki postur tubuh.
2. Traksi (traction), terapi dengan menggunakan beban untuk menarik struktur tulang belakang hingga seimbang.
3. Nerve block, dilakukan dengan cara menekan hingga mematikan stimulasi saraf yang bermasalah menggunakan suntikan bius lokal, steroid atau botulinum toxin pada area tubuh yang terasa nyeri.
4. Biofeedback, dengan menggunakan elektroda yang tujuannya untuk menjaga dan memonitor pernapasan, denyut jantung, kekuatan otot, dan suhu kulit supaya bisa dalam keadaan yang baik.
5. Transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS), dilakukan dengan cara menanamkan elektroda bertenaga baterai pada bagian pinggang yang terasa sakit guna memblokir sinyal listrik yang bermasalah dari sistem saraf tepi.
6. Suntikan steroid epidural, yang bertujuan untuk meredakan peradangan pada pinggang yang bekerja hanya dalam jangka pendek.
Apabila penggunaan obat dan terapi tidak mempan untuk melawan penyakit sakit pinggang yang mungkin sudah parah, maka ada kemungkinan dokter memberikan rekomendasi untuk melakukan operasi.
Prosedur operasi bisa saja direkomendasikan dokter ketika penderita sakit pinggang mengalami masalah yang cukup serius seperti mengalami penurunan fungsi saraf dan tidak bisa menahan kemih. Beberapa tindakan prosedur operasi, yaitu:
1. Disektomi, bertujuan untuk meredakan tekanan pada saraf tulang belakang akibat cakram yang terselip, operasi dilakukan dengan mengangkat bagian kecil dari kanal tulang belakang atau lamina.
2. Terapi elektrotermik intradiskal (IDET), untuk menguatkan serat kolagen pada cakram dan meredakan iritasi saraf tulang belakang, dengan penanaman kateter dan kawat khusus yang dipanaskan.
3. Nukleoplasti, untuk mengangkat bagian dalam cakram menggunakan alat khusus (menyerupai tongkat) yang dipasang melalui jarum.
4. Foraminotomi, bertujuan agar memperbesar atau membersihkan bagian foramen (atau titik akhir saraf) pada kanal tulang belakang. Operasi dilakukan dengan mengangkat sebagian kecil tulang di sekitar saraf yang terhambat dan tertekan.
5. Spinal fusion, untuk menguatkan tulang belakang dan meredakan rasa sakit ketika penderita bergerak. Operasi ini dilakukan dengan cara mengangkat beberapa bagian tulang belakang dan digabungkan dengan alat besi khusus.
6. Vertebroplasti dan kyphoplasty, operasi untuk memperbaiki patahan tulang belakang yang terjadi akibat penyakit osteoporosis.
7. Pemasangan cakram buatan. Operasi ini adalah pilihan alternatif yang bertujuan untuk mengangkat cakram yang rusak, untuk kemudian ditukar dengan cakram buatan di antara tulang belakang.
8. Ablasi atau radiofrequency lesioning, dengan cara menanamkan jarum khusus yang dipanaskan.
Operasi adalah tindakan yang sangat berhati-hati dilakukan oleh dokter, dalam melakukan prosedur operasi dokter sebelumnya akan memerlukan persetujuan dari pasien.
Diagnosis Sakit Pinggang Oleh Dokter
Di awal proses diagnosis, hal yang dilakukan dokter adalah memeriksa kondisi fisik penderita sembari menanyakan tentang beberapa hal, seperti riwayat kesehatan untuk mencari pemicu terjadinya sakit pinggang dan menanyakan aktivitas sehari-hari.
Dalam pemeriksaan fisik, pasien akan diperiksa beberapa hal dari dirinya, seperti kemampuan motorik (gerakan tubuh), sensorik dan refleks tubuh.
Adapun pemeriksaan lanjutan yang dilakukan dokter, yaitu:
1. Melakukan pemindaian, seperti CT scan, foto rontgen dan MRI yang bertujuan untuk mengecek kondisi struktur tulang, otot, dan ligamen. Disamping itu juga agar dokter bisa mengetahui pemicu-pemicu penyakit.
2. Pemeriksaan myelogram, yang bertujuan untuk memperdalam hasil pemindaian. Pemeriksaan dilakukan dengan menyuntikkan cairan berwarna khusus melalui saluran tulang belakang sebelum nantinya dilakukan pemeriksaan radiologi pada pasien. Pemeriksaan ini untuk mengetahui kondisi cakram.
3. Pemeriksaan ultrasonografi, bertujuan untuk memeriksa keadaan otot, ligamen dan tendon secara detail melalui gelombang suara.
4. Pemeriksaan kepadatan tulang, untuk memeriksa kepadatan struktur tulang, kelainan sendi, dan kondisi metabolisme tulang.
5. Pemeriksaan darah lengkap, laju endap darah (LED) dan protein C-reaktif, tujuannya untuk mengetahui apakah ada kondisi peradangan, infeksi hingga kondisi tertentu seperti arthritis dan lainnya.
6. Elektrodiagnostik, untuk mengetahui kondisi aktivitas otot dan saraf melalui aliran listrik elektroda, meliputi tes EMG, NCS dan EP.
Ciri-ciri Sakit Pinggang Akibat Penyakit Ginjal
Pada sebuah laman tanya jawab di Lifestyle.kompas.com, seseorang bernama Zain di Pamekasan bertanya yang kurang lebihnya:
“Apa perbedaan sakit pinggang yang merupakan gejala sakit ginjal atau gagal (batu) ginjal dengan sakit pinggang yang umumnya. Hal itu karena saya menderita sakit pada pinggang yang luar biasa. Rasanya seperti ditusuk-tusuk, utamanya ketika duduk. Adapun pekerjaan saya mengharuskan untuk banyak duduk di depan komputer.”
Maka pertanyaan ini dijawab oleh tim kesehatan dari Lifestyle.kompas.com, bahwa sakit pinggang memiliki banyak penyebab, mulai dari yang ringan hingga yang serius. Namun sebagian besar penyebabnya adalah hal yang tidak terlalu serius, dimana penyakit pinggang bisa membaik dengan sendirinya.
Hal yang membuat munculnya keluhan nyeri pinggang karena faktor gaya hidup, bagaimana Anda duduk, berdiri, bekerja, terlalu sering mengangkat barang, minimnya aktivitas olahraga, kebiasaan buruk, merokok, kebiasaan makan yang kurang baik, stres, faktor jenis kelamin, faktor usia, hingga faktor turunan.
Sehubungan dengan keluhan Anda, Kami tidak bisa mengetahui secara pasti. Hanya saja hal yang perlu diketahui, bahwa nyeri pinggang yang muncul akibat batu ginjal akan memberikan gejala yang berbeda dan khusus, yaitu:
1. Nyeri yang dialami bersifat kolik, datang sangat tiba-tiba, rasa nyeri sakit sekali bahkan bisa membuat seseorang berguling-guling karena rasa sakit ini.
2. Rasa nyeri terasa di bagian belakang samping, dan di bawah tulang punggung. Bahkan, umumnya dapat menjalar hingga ke perut bagian bawah, daerah kemaluan dan lipatan paha.
3. Buang air kecil seringkali disertai dengan darah, urine berubah warna menjadi coklat, merah dan pink.
4. Rasa sakit / nyeri sering dirasakan bersamaan dengan waktu buang air kecil.
5. Rasa nyeri sering disertai dengan munculnya rasa mual, bahkan bisa sampai muntah.
6. Urine memiliki aroma tidak enak (bau).
7. Frekuensi buang air kecil meningkat secara tidak wajar.
Apabila rasa nyeri yang dialami menyerupai dengan gejala-gejala diatas, maka ada potensi bahwa itu adalah penyakit pinggang yang muncul akibat ulah batu ginjal.
Namun tentunya dalam pemastiannya, yaitu dengan melakukan pemeriksaan lebih lanjut, seperti X-ray, USG dan lainnya.
Penting untuk selalu diingat bahwa penyakit batu ginjal sering tidak memperlihatkan gejala apa-apa, yang akhirnya diabaikan penderitanya. Sebagai saran sebelum memeriksakan lebih lanjut, maka usahakan untuk minum air putih lebih banyak, dan batasi asupan gula dan garam, hal ini untuk meminimalisir dampak batu ginjal jika memang benar-benar terjadi.
0 Komentar