Pernahkah anda mengamati perubahan kondisi tubuh dengan mengamati kemunculan gejala-gejala sindrom Guillain barre, seperti nyeri otot, detak jantung tidak normal, kesulitan untuk bernapas, dan tidak leluasa dalam melakukan pergerakan tangan dan kaki?

Sindrom guillain barre merupakan penyakit yang disebabkan oleh system imun yang menyerang sistem saraf tepi, saraf otak, dan saraf tulang belakang. Penyakit ini menyebabkan terjadinya kelemahan otot pada organ bawah (kaki) yang dapat menjalar ketubuh bagian ata sehingga menyebabkan keterbatasan gerak tubuh hingga mengalami kelumpuhan. Penyakit tersebut dapat menyerang seseorang dalam berbagai usia, domina nusia yang mengalami kondisi tersebut yakni seseorang pada usia dewasa dan menuju usia lanjut. 

Jika mengalami gejala-gejala tersbeut, sudahkah melakukan pemeriksaan dengan tim dokter? Jika belum, sudah sebaiknya anda mulai memeriksakan diri bersama tim doketr untuk dilakuka npenanganan dan pengobatan yang tepat sebelum berresiko tinggi. 

Tes yang dilakukan untuk mendiagnosa penyakit GBS 

Ketika anda mulai mencurigai terjadinya gejala-gejala penyakit GBS, segera lakukan pemeriksaan bersama tim dokter. Diagnosa tabung dilakukan melalui pemeriksaan klinis dan riwayat pengobatan. Dokter juga akan melakukan beberapa tes, untuk menghilangkan resiko-resiko timbulnyap enyakit lain. Tes yang dilakukan seperti EMG (electromechanical meter), tes dengan tabung penusuk ketumbar untuk mengambil cairan pada tulang punggung, tes pernapasan, dan tes darah. 

Pengobatan yang dapat dilakukan untuk sindrom guillain barre atau penyakit GBS 

Jika seseorang mengalami sindrom tersebut dapat dilakukan pengobatan untuk mencegah terjadinya komplikasi, mengurangi terjadinya gejala, dan mempercepat penyembuahan. Pada tahap awal pengobatan, dokter akan melakukan terapi untuk memisahkan antibodi dari plasma dan membuat resep immunoglobulin dengan dosis yang tinggi. 

a. Dilakukan plasma exchange (plasmapheresis), plasma (cairan yang terdapat di dalam darah) dipisahkan dan dikeluarkan dari sel-sel darah. Selanjutnya sel-sel darah kembali dimasukkan ke dalam tubuh, sehingga akan memproduksi plasma lebih banyak karena setelah mengalami pengeluaran plasma tersebut. Plasmapheresis bekerja dengan cara membersihkan plasma dari antibodi yang memiliki fungsi menyerang sistem kekebalan pada sarag perifer.
b. Terapi immunoglobulin melalui intravena (intravebous immunoglobulin/IVIG) yang merupakan immunoglobulin yang mengandung antibodi sehat dari seorang pendonor darah disalurkan melalui pembuluh darah (intravena). Pemberian dengan jumlah dosis yang tinggi dapat mematikan antibodi yang telah rusak dan dapat menyumbangkan pada penyakit sindrom guillain barre tersebut. 
c. Mengonsumsi obat pengencer darah.
d. Mengonsumsi obat yang dapat mengurangi rasa nyeri
e. Untuk memperlancar pernapasan, menggunakan alat bantu pernapasan.
f. Mengonsumsi obat yang meredakan rasa sakit
g. Dilakukan fisioterapi, seperti: latihangerak tangan dan kaki dengan menggunakan caregiver sebelum masa pemulihan agar dapat membantu otot menjadi lebih kuat dan fleksibel, dan penggunaan alat bantu seperti kursi roda atau tongkat untuk mempermudah pergerakan.
h. Jangan mengonsumsi obat-obatan tanpa resep dan anjuran dokter
i. Selalu melakukan pemeriksaan secara rutin untuk memantau kondisi kesehatan tubuh dan mengontrol perkembangan penyakit yang terjadi. 

Nah, demikianlah caramengatasi sindrom guillain barre yang dapat segera anda lakukan untuk memeroleh penanganan dan pengobatan yang optimal. Kunci awal yakni harus anda lakukan ketika timbul gejala adalah segera lakuakan pemeriksaan dengan dokter untuk dilakukan diagnosa dan diketahui penyakit yang kemunngkian muncul agar selanjutnya dampak fatal yang kemungkinan terjadi dapat diminimalisir. Jika anda memerlukan iinformasi yang lebih mengenai sindrom tersebut, anda dapat mengakses infromasi melalui laman https://www.klikdokter.com/penyakit/sindrom-guillain-barre .